Suka Duka Jastip: dari Drama Kejar Kapal sampai Kurir Pesan Cinta
- poppyfadhilah1
- Oct 2, 2020
- 2 min read
Note : Tulisan saya ini telah dirilis di Koran Sindo edisi Sabtu, 11 Juli 2020 dan secara daring di https://gensindo.sindonews.com/read/97236/700/suka-duka-jastip-dari-drama-kejar-kapal-sampai-kurir-pesan-cinta-1594397276?showpage=all

Foto : Scan Koran Sindo Edisi Sabtu, 11 Juli 2020
Jakarta - Bisnis jasa titip alias jastip memanglah menggiurkan. Minim modal dan keuntungannya pun lumayan. Namun, bisnis jastip juga punya segudang cerita.
Pastinya ada cerita suka dan duka, pengalaman unik dan juga seru, apalagi kalau jastip untuk wilayah antarprovinsi sampai antarnegara.
Perjuangan Mengejar Kapal
Salah satunya Jastip OTA yang berdiri sejak awal April 2020. Bisnis jastip ini melayani permintaan jasa titip dan jasa pengiriman di wilayah dalam kota Ambon, Masohi, kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan juga kota Namlea, Kabupaten Buru.
“Kami biasanya kejar-kejaran dengan waktu keberangkatan kapal. Kadang ada pelanggan yang punya kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi. Misalnya obat atau kebutuhan bayi, seperti susu dan lain-lain,"jelas Om Tam, pemilik Jastip OTA.
"Mereka (pengguna jasa) pesan tiba-tiba karena sangat butuh. Mau tidakmau harus dibelanjakan. Jadilah drama aksi kebut-kebutan di jalan raya,” imbuhnya.
Walaupun begitu, ada rasa bersalah kalau pesanan konsumen gak bisa dipenuhi. Namun sepanjang perjalanan untuk memenuhinya, orang Ambon bilang 'jantong pukul seng rata', saat berhasil, ada kepuasan tersendiri.
“Sampai saat ini untungnya belum pernah ketinggalan kapal, semoga selalu dimudahkan,” tambah Om Tam.

Foto: Kurnia Setiawan Utama
Jastip Makanan Pengantar Pesan Cinta
Lain lagi dengan bisnis jastip makanan hit a la ibu kota. G.O.T Jastip adalah insiatif persatuan sopir ojek daring untuk tetap mendapat pendapatan pada masa pandemi ini.
Salah satu jasa yang ditawarkan adalah jastip makanan-makanan yang direkomendasikan oleh akun Twitter @drhaltekehalte.
Bukan cuma menyampaikan makanan, akun Twitter @kurniaven, salah satu akun jastip makanan untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara mengaku sering mendapat pesanan untuk mengantar makanan dan ungkapan dari pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh alias LDR.
“Kalau yang LDR biasanya customer yang sebulan sekali PP (Jakarta – Bandung). Karena gak bisa ketemu, jadi pesan jastip buat penyemangat pas kondisi WFH. Kangen berat tapi gak bisa ketemu. Jadi kadang minta tolong tulisin kata-kata buat penyemangat gitu,” ujar Kurnia Setiawan Utama, pemilik akun @kurniaven.

Foto: Dessy Natalia
Jastip Barang Mahal Tidak Kalah Menarik
Jastip antarnegara beda lagi ceritanya. Dessy Natalia, salah satu pelaku bisnis jastip sejak 2018 sudah sering melayani jastip barang dari luar negeri, termasuk barang bermerek seperti Louis Vuitton dan Gucci.
“Waktu jastipin LV di Paris itu epik, sih. Antreannya panjang banget, buat satu dompet aja se-jam sendiri! Ditambah waktu itu gak beli kartu perdana dan cuma ngandelin wifi. Setengah mati, sih, buat deal sama permintaan customer,” kata Dessy.
Pemilik akun @dessydonut ini juga bercerita pernah udah capek-capek mengantre di toko Gucci cukup lama karena tokonya memberi batas pengunjung. Namun ujung-ujungnya pembeli gak jadi beli dan cuma sekadar bertanya.
Jastip barang premium memang butuh perjuangan yang lebih, tapi cuan-nya juga gak main-main. Untuk menjadi penjual jastip barang-barang untuk antarnegara, butuh kesabaran, juga batas kartu kredit yang gak sedikit.
Baca tulisan lainnya yang dimuat di #gensindo #sindonews #koransindo :
Yang terakhir bener banget, hahaha~ Gawe terusss!
Dulu ambil untungnya gak seberapa soalnya yang nitip itu temen kuliah... Amanahnya yang agak berat sih. Kalau gak dapat barangnya gak enak ama customer :(
Dulu pernah bisnis jastip, seru sih untuk ngisi waktu luang.
Kalau bisnis jastip ini cara ambil untungnya berapa persen ya? Kalau ada yang tau bisa tolong kasih tau saya ya, terima kasih
Mulai bisnis ini oke gak ya dek? Anak saya suka foto-foto barang gitu kalo lagi di IKEA, itu prospeknya oke gak ya?